Selasa, Juli 25, 2017

Menaklukan Titik Tertinggi di Nusa Tenggara Timur

Yup! Kali ini saya dan teman-teman berhasil mendaki selama empat jam untuk menaklukan titik tertinggi di Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia adalah Gunung Mutis, gunung tertinggi di NTT. Gunung dengan ketinggian 2.427 mdpl merupakan titik tertinggi yang menawarkan sejuta pemandangan menakjubkan. Dulu saya sering menolak ajakan untuk mendaki gunung Mutis karena saya membuat asumsi sendiri dari foto dan artikel yang saya baca, yang mengatakan tidak banyak yang bisa di lihat di kawasan ini. Yang paling mengesankan dari pendakian ke puncak Gunung Mutis adalah perjalanannya menuju ke tempat ini. Penuh dengan tantangan dan cukup menguras tenaga.

Well, tanggal 15 Juli 2017 berhasil membuka mata hati saya. Tempat ini ga cuma indah tapi menakjubkan! Saya sadar satu hal, mungkin selama ini opini saya salah karena pendaki yang terdahulu datang pada saat kabut tebal ataupun hujan. Memang agak sulit memprediksi cuaca di tempat ini karena pada saat musim panaspun tempat ini sering berkabut. Kami sangat beruntung saat itu, cuaca sangat cerah bahkan tidak ada kabut sama sekali dari kami datang hingga pulang kembali ke Kupang. Padahal tidak disarankan untuk mendaki pada Bulan Desember, Januari, Februari, Juni, Juli dan Agustus karena udaranya sangat dingin dan seringkali hujan dibandingkan bulan lainnya. Tapi pada saat itu kami sedang beruntung, alam sedang berpihak pada kami. Bapak Matheos Anin pun mengatakan hal yang sama, kami membawa matahari untuk mereka.hehehe.

Rencana perjalanan ke Gunung Mutis sudah lama kami rencanakan dari Bulan Mei namun sering tertunda karena saya mendapat informasi kabut tebal masih menutupi daerah ini. Akhirnya tanggal 14 Juli menjadi awal perjalanan kami menuju ke Gunung Mutis. Tepat jam 4 sore kami meninggalkan Kota Kupang dan tiba di Kota So'e pada jam 6.30. Angin semwriwing mulai menciutkan nyali kami saat itu. Tapi setelah selesai mengisi perut, semangat itu muncul kembali. Kami juga membeli bekal untuk makan pagi sebelum melakukan pendakian, snack serta air mineral. Jam 8 kami melanjutkan perjalanan menuju ke Fatumnasi. Jalanan menjadi sulit ditempuh pada saat memasuki kawasan Fatumnasi. Hal ini karena ada beberapa perbaikan jalan dan lumpur pada beberapa titik sehingga menyulitkan untuk mengendalikan motor. Tapi malam itu sungguh cantik, kami ditemani sejuta bintang dan milky way begitu jelas terlihat pada saat itu. Ehm...menakjubkan! Dan baru jam 10 tepat kami sampai di Lopo Mutis. Kami masih sempatkan berbincang-bincang dan menghangatkan diri di dalam rumah adat bapak Matheos Anin sampai jam 11.30 malam.

Esok paginya, sesuai kesepakatan bersama, kami memutuskan untuk berangkat jam 5 pagi. Tapi ekspekstasinya justru berbeda jauh.hahaha. Kami baru berangkat jam 7 pagi karena udara yang sangat dingin. Kami menggunakan sepeda motor menuju ke kaki Gunung Mutis. Perjalanan ini memakan waktu 1,5 jam. Walaupun cuma 1,5 jam tapi perjalanan ini menguras tenaga karena medan yang cukup ekstrim. Beberapa kali motor hampir terjatuh karena kondisi jalannya licin dan kami yang menumpang harus turun beberapa kali. 

Setelah tiba di padang pertama, kami memarkirkan motor dan melanjutkan perjalanan mendaki ke puncak gunung Mutis. Tidak banyak kata-kata yang mampu saya keluarkan karena pemandangannya sungguh menakjubkan. 





Pintu Masuk Gunung Mutis

Pada saat kami memasuki pintu gunung Mutis, guide kami, Om Sam, meminta kami untuk menaruh makanan di sebuah batu (batu dibelakang tempat kami berdiri). Saya tidak sempat menanyakan maksud tersebut karena sibuk berfoto-foto. 

...

Pendakian hingga ke puncak gunung Mutis memakan waktu 4 jam. Kami banyak beristirahat. Angin cukup kencang saat itu namun tidak mematahkan semangat kami untuk terus naik. Di sela-sela pendakian, saya cuman bisa berdecak kagum dengan pemandangannya. Tidak ada kabut sehingga kami bisa melihat Kota Eban (Kota di Kabupaten TTU).

Berfoto dengan Background Gunung Timau



Salah satu pemandangan paling spectakuler 
Gunung Mutis memiliki dua puncak, perbedaannya, salah satu puncak tidak memiliki tugu dan jaraknya pun cukup berdekatan. Kata Om Sam sih 100 meter. hehehe.

Dan akhirnya...tibalah kami di puncak Gunung Mutis. :)





Oke sekian dulu, cerita pendakian di Gunung Mutis. 

Berikut saya berikan tips-tipsnya untuk tetap nyaman naik Gunung Mutis bagi pemula.
1. Sebaiknya rencanakan mendaki ke Gunung Mutis pada musim panas, seperti Bulan September, Oktober dan Awal November. Bulan Mei, Juni, Juli dan Agustus tidak terlalu disarankan karena masih kabut tebal dan sering hujan. Bisa menghubungi Bapak Matheos Anin (Pemilik Lopo Mutis dan juru kunci Gunung Mutis) untuk memastikan terlebih dahulu. Nomor telpnya 085239890563.
2. Jangan menggunakan motor matic menuju ke kawasan Gunung Mutis. SANGAT TIDAK DISARANKAN! Baca post saya sebelumnya disini.
3. Sebaiknya rencanakan perjalanan selama 3 hari. Misalnya hari Jumat sore berangkat dari Kupang dan pulangnya hari Minggu. Karena perjalanan ke Gunung Mutis cukup melelahkan. 
* Kupang - Soe : 2 jam, Soe - Fatumnasi (Lopo Mutis): 2 jam (dengan medan yang cukup ekstrim).
* Lopo Mutis - Kaki Bukit Gn. Mutis: 1, 5 jam (menggunakan motor) atau 3 jam dengan jalan kaki.
* Kaki bukit ke Puncak Gn Mutis : 2 jam (buat yang pro) dan 4 jam buat dummies (seperti saya)
* Puncak Gn. Mutis ke Kaki Bukit: 1,5 jam atau 3 jam (biasanya 1 jam lebih cepat)
4. Bawalah air mineral yang banyak setidaknya 2 botol 1,5 liter untuk masing-masing pendaki. Sangat membantu banget!
5. Bawalah bekal untuk sarapan pagi sebelum mendaki ke Gunung Mutis karena di Lopo Mutis tidak disedikan makanan pagi. Maklum penginapan seadannya dan hanya diurus oleh istri Bapak Matheos Anin. Bekal bisa dibeli di Kota Soe.
6. Jika kalian menggunakan motor, sebaiknya mendaki saat matahari sudah terbit karena perjalanan dari Lopo Mutis ke padang di kaki Gn Mutis sangat ekstrim. Jika memang ingin berjalan kaki dari Lopo maka lebih disarankan untuk berjalan pada saat subuh.
7. Kadang Bapak Anin tidak menetapkan tarif untuk penginapannya. Namun jika kalian datang dalam grup, setidaknya bayar Rp 150.000 untuk 1 kamar/malam. Dalam satu kamar terdapat 3 bed. Bapak Anin juga menyewakan rumah untuk ditempati.
8. Jika sebelumnya tidak membicarakan mengenai uang untuk menyewa guide, berikan tip Rp 100.000 - Rp 150.000.

Sekian dulu ya.
Semoga membantu dan PLEASE! Jangan tinggalin apapun selain jejak kaki kalian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar