Setiap kali perayaan Paskah, gereja-gereja
seringkali membagikan telur yang
kadangkala disertai ayat-ayat Alkitab di masing-masing telur yang
dibagikan. Hal ini bukan hanya diperuntukkan bagi anak-anak sekolah minggu
saja, tetapi juga orang dewasa. Nilai
apa yang terkait antara telur dan
Paskah?
(Ini adalah ringkasan dari tulisan NikePamela, MA dan beberapa sumber dari internet)
Sebenarnya tradisi menggunakan telur hias
sudah ada sebelum kemunculan tradisi paskah.
Bangsa-bangsa kafir menggunakan telur
sebagai simbol kehidupan baru.
Hal ini terjadi karena perayaan paskah
bertepatan dengan musim semi, di mana pada saat tersebut terdapat tradisi di
Inggris untuk memperingati Dewi Eostre (Jerman : Dewi Austro).
Pada jaman tersebut orang biasanya saling
menghadiahkan telur pada saat perayaan musim semi, yang merupakan simbol
dimulainya tahun yang baru. Perayaan ini dinamakan "vernal equinox".
Nama dewa yang disembah dalam tradisi ini pun dipakai untuk menyebut hari
paskah, EASTER (bahasa Inggris)
Mengapa telur?
Telur dilambangkan sebagai munculnya kembali
kehidupan karena pada saat musim semi, pohon-pohon yang selama musim gugur dan
musim dingin menjadi gundul, kini mulai bertunas. Bunga mulai bermekaran.
Binatang-binatang mulai keluar dari perlindungannya dan kehidupan dimulai lagi.
Demikian mengapa sampai sekarang orang
kristen masih menggunakan tradisi tersebut. Namun tentunya fokusnya bukan lagi
Dewa Eostre tetapi Yesus. Telur hanyalah simbol yang merupakan lambang
kebangkitan Kristrus, hidup kita dimulai lagi secara baru untuk menjadi hidup
yang bersemi dan berlimpah.
Persepsi mengenai telur pun tidak jauh
berbeda dengan persepsi di timur tengah, Orang-orang Mesir biasa mengubur
telur di kuburan-kuburan karena mereka mengharap adanya kehidupan baru
setelah kematian (bdg. Orang-orang Yunani juga meletakkan telur di atas kubur). Selain itu dalam pesta musim
semi, orang-orang Mesir, Persia, Yunani dan
Romawi terbiasa mewarnai telur-telur dengan warna-warna yang identik
dengan musim semi.
Tradisi ini
diadopsi orang-orang Kristen abad permulaan untuk perayaan Paskah tanpa diketahui dengan
pasti bagaimana proses
pengadopsian tersebut.
Sejarah Penyebaran Tradisi
Tradisi telur Paskah ini kemungkinan sampai di barat melalui para pejuang perang salib.
Masing-masing negara memodifikasi tradisi
telur Paskah ini sesuai dengan konteks negara masing-masing. Pada abad
pertengahan, orang biasanya memberikan telur hias kepada para pembantunya pada perayaan Paskah. Di Jerman orang biasanya
membagikan telur hias bersamaan dengan
hadiah Paskah. Ada beberapa negara
(salah satunya Yunani) yang hanya memperbolehkan telur dihias dengan warna merah untuk menghormati
darah Kristus yang tercurah di kayu salib.
Bahkan di
Jerman, sekitar tahun 1880-an,
telur-telur Paskah dapat
dipergunakan untuk pengganti akte kelahiran. Telur-telur dihiasi
dengan warna-warna yang mencolok,
lalu diberi nama anak yang lahir dan
tanggal lahirnya.
Tradisi ini
terus berkembang dengan
penambahan satu oknum yang
lain, yaitu kelinci. Seperti
halnya telur, dalam dunia kafir kelinci melambangkan kesuburan. Tradisi telur
dan kelinci sebenarnya sudah berlangsung lama di Jerman. Namun pada abad ke-18,
orang- orang Amerika memunculkan ide tentang kelinci dan telur. Dan
dari ide merekalah justru pengidentikan Paskah dengan telur dan kelinci semakin berkembang. Orang tua di
Amerika mengajarkan kepada anak-anak mereka untuk membuat semacam sarang
di topi mereka sebelum Paskah tiba. Dan
pada malam menjelang Paskah,
mereka harus meletakkan topi- topi mereka beserta wortel di depan rumah.
Kelinci akan datang meletakkan
telur-telur hias (dan barang-barang kesukaan anak-anak lainnya seperti coklat
dan permen) di topi anak- anak yang baik.
Nah itu cuma sejarah asal muasalnya..
Sejarah Telur dan Paskah |
Lambang digunakan agar kita bisa mengingat arti penting peristiwa yang kita kenang. Just it!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar